
KABUL - Seorang komandan asal Jerman disalahkan terkait serangan udara pasukan gabungan International Security Assistance Force (ISAF) di Afghanistan yang menewaskan 90 orang.
Serangan atas perintahnya itu dilakukan terhadap posisi Taliban yang membajak dua truk tangki bahan bakar milik NATO di Provinsi Kunduz pada Jumat pekan lalu. Serangan itu banyak menewaskan banyak warga sipil. Sang komandan yang tidak disebutkan identitasnya itu mengeluarkan perintah serangan berdasarkan informasi dari seorang intelijen. Padahal laporan satu pengamat saja belum cukup untuk diputuskan sebuah penyerangan.
Sebuah pesawat AS menjantuhkan bom seberat 500 lb atau sekira 245 kilogram pada Jumat pagi waktu setempat.
Akibat bom tersebut sebanyak 40 warga sipil tewas dengan tubuh terbakar habis. Ledakan menjadi dahsyat karena truk bahan bakar tersebut ikut menjadi sasaran pengeboman.
The Washington Post bahkan melaporkan berdasarkan rekaman video yang diambil dari pesawat F-15 milik AS, di antara para korban yang tewas tidak terlihat mereka membawa senjata.
Washington Post juga menyebutkan komadan Jerman itu melakukan serangan berdasarkan laporan seorang pengamat saja.
Sementara pihak NATO mengaku masih melakukan penyelidikan untuk memastikan jumlah korban dari kalangan sipil dan militan.
Namun hasil temuan PBB, pemerintah Afghanistan dan Komisi HAM Afghanistan, menyebutkan jumlah korban mencapai 90 orang.(ton)(mbs)
Komentar
Posting Komentar
Berilah komentar yang sopan dan membangun.