MEDAN-Gempa tektonik berkekuatan 5,3 pada Skala Richter (SR) kembali mengguncang Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat malam (8/5) pukul 20.19 WIB. Pusat gempa terjadi di 42 kilometer tenggara ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan, akibat geseran patahan semangko, yang membentang di Pulau Sumatera, tepatnya di gugusan Bukit Barisan.
Pusat gempa berada di 3,18 Lintang Utara (LU), 97,55 Bujur Timur (BT) atau 42 kilometer bagian tenggara, Tapaktuan, NAD. Guncangan yang cukup keras dirasakan masyarakat di pesisir lautan Hindia. Getaran gempa juga dirasakan warga kota Medan bahkan di Gedung Graha Pena, kantor redaksi koran ini.
Spontan, warga sempat panik dan keluar rumah di saat hujan. Namun, gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala Badan Klimatologi, Metreologi dan Geofisika (BKMG) wilayah Sumut Indra Gunawan meyakinkan, dengan kekuatan gempa sebesar ini tidak ada potensi terjadinya tsunami, walau kejadiannya di dasar laut di wilayah NAD
Bahkan, hingga tadi malam pukul 21.00, pihaknya belum mendapatkan kabar adanya kerusakan akibat gempa itu.
Menurutnya, gempa susulan masih sangat kecil dan radius syok-nya juga sudah semakin kecil. Tapi, potensi gempa belum bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi. “Biasanya masih ada radius syok, namun sekarang ini masih sangat kecil,” bilangnya.
Dia menyebutkan, sejumlah wilayah Sumut seperti Asahan, Deliserdang, Batubara, Tebingtinggi, Serdang Bedagai, Aceh Selatan, dan beberapa wilayah Sumut lainnya selain Nias dan Nias Selatan tidak ada dampak gempa. Wilayah yang lebih merasakan getaran gempa itu adalah Kabupaten Karo dan Dairi.
Seoragn warga Jalan Krakatau Medan, Dilla mengatakan, sejumlah pengunjung di Sun Plaza Medan sempat panik akibat adanya gempa. Bahkan, sejumlah pengunjung sempat berlarian keluar gedung. “Saya juga ikut keluar gedung,” katanya.
Bukan di gedung saja, di wilayah Jalan Brigjen Katamso warga juga panik, bahkan warga sempat meninggalkan rumahnya sesaat merasakan gempa di luar rumah dan gedung.
Gempa ini akhirnya berdampak pada sinyal telepon seluler. Sinyal telepon hilang satu jam lebih sehingga tidak bisa digunakan. Sementara itu Kabag Humas Setdakab Aceh Selatan, Syamsul Bahri SH mengatakan getaran gempa mengakibatkan warga berlarian keluar dari rumah.
“Warga berlarian ke jalan karena kuatir gempa susulan,” katanya. Menurut Syamsul Bahri, pihaknya belum menerima laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. (ril/net/jpnn)
Komentar
Posting Komentar
Berilah komentar yang sopan dan membangun.