Olo Panggabean Meninggal Dunia Di Usia 67 Tahun

Olo Panggabean Meninggal Dunia Di Usia 67 Tahun

meninggal


MENINGGAL: Tokoh pemuda Olo Panggabean meninggal dunia, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Singapura dan RS Gleni Medan. Tampak jenazah Olo Panggabean disemayamkan di rumah duka Jalan Skip Medan, Kamis (30/4). (Foto SIB/Jhon Manalu)

Medan (SIB)
Gubsu H Syamsul Arifin SE menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya tokoh pemuda Sumut Olo Panggabean, Kamis (30/4) setelah beberapa hari lalu berobat ke Singapura. Ia menilai sosok almarhum seorang dermawan yang peduli terhadap sesama.
Demikian Gubsu, Kamis (30/4) seusai menerima Komisi II DPR RI di Gubernuran Medan. “Banyak yang kehilangan, sosok almarhum selama ini banyak memberikan perhatian terhadap sesama apalagi orang-orang sakit dan membutuhkan pertolongan,” ujar Gubsu seraya menyebutkan sosok almarhum memiliki tingkat kepedulian yang tinggi bagi kaum marginal.
Gubsu H Syamsul Arifin SE bersama mantan Gubsu Drs Rudolf M Pardede melayat jenazah almarhum di Rumah Sakit Gleni Medan beberapa saat setelah tiba dari Singapura.
Sempat Dirawat di Singapura
Tokoh pemuda Sumut yang dikenal luas di Sumatera Utara dan nasional, Oloan Panggabean yang akrab dipanggil Ketua Olo meninggal dunia di RS Gleni Medan, Kamis (30/4) sekira pukul 14.15 WIB. Sebelumnya, Olo sempat dirawat intensif di RS Mount Elisabeth Singapura dan dibawa ke Medan dalam keadaan kritis dengan pesawat ambulance.
Pantauan wartawan, kabar kematian Olo Panggabean di Singapura telah beredar di Sumatera Utara dari mulut ke mulut sejak Kamis pagi. Di Bandara Polonia, para keluarga dan sejumlah tokoh pemuda dan pengusaha di Sumut telah berdatangan menunggu kedatangan jenazah Olo Panggabean sejak siang.
Pesawat ambulance jenis lear jet 35A yang diterbangkan pilot Capt Surinderjit Singh mendarat di terminal Delta Bandara Polonia membawa Olo Panggabean yang terlihat terbaring dalam keadaan kritis lengkap dengan infus dan peralatan pembantu medis. Kedatangan Olo didampingi bapak udanya atau adik orangtua Olo Panggabean yaitu Mangaraja Panggabean dan seorang cucu perempuannya yang terlihat menangis.
Selanjutnya, tokoh pengusaha kelahiran 24 Mei 1941 itu pun dipindahkan ke dalam mobil ambulance untuk dibawa ke RS Gleni Jalan Listrik Medan didampingi keluarganya dan iring-iringan belasan kendaraan para penjemput.
Informasi diperoleh wartawan SIB dari sumber-sumber di Bandara Polonia, Olo Panggabean sebelumnya diterbangkan ke Singapura dengan pesawat ambulance yang sama tanggal 27 April 2009 lalu untuk mendapatkan perawatan intensif di RS Mount Elisabeth Singapura.
Sementara itu, salah satu keponakannya yakni Deni Ilham Panggabean didampingi Bupati Torang Lumbantobing menyusul tiba di Bandara Polonia bersama keluarga dan orang-orang dekat Olo Panggabean dengan pesawat Kartika Airlines nomor penerbangan 3Y-550 pukul 16.35 WIB dari Batam.
Deni Panggabean didampingi Toluto yang diwawancarai wartawan mengaku, seluruh keluarga sangat berduka dan merasa kehilangan atas kematian Olo Panggabean itu. Ia mengakui, Sumatera Utara juga telah kehilangan salah satu tokoh pemuda yang dikenal dermawan itu.
Ketika ditanya apakah ada harapan dan keinginan Olo Panggabean yang belum diwujudkan termasuk untuk kemajuan kalangan pemuda di Sumut, Deni Panggabean mengatakan, Olo Panggabean telah mencapai puncaknya dan belakangan mulai meninggalkan aktivitas baik di organisasi masyarakat maupun kepemudaan.
“Beliau itu telah mencapai puncaknya dan telah meninggalkan segala aktivitasnya untuk beristirahat menikmati hari tuanya. Beliau memang dikenal bisa menghimpun tokoh-tokoh pemuda tapi akhir-akhir ini beristirahat,” ujar Deni yang juga dikenal sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Medan itu.
Menurut Deni, Olo Panggabean sempat dirawat di RS Mount Elisabeth setelah diterbangkan dari Medan dengan pesawat ambulance dan akhirnya diterbangkan kembali ke Medan dalam keadaan kritis dengan bantuan peralatan medis. “Informasi kita dengar tadi, beliau meninggal di RS Gleni Medan pukul 14.15 WIB,” katanya.
Deni Panggabean mengatakan Olo Panggabean mengalami gangguan kesehatan karena komplikasi beberapa penyakit yang dialaminya. Setelah dari RS Gleni jenazah Olo akan disemayamkan di rumah duka Jalan Skip Medan. Rencananya lanjut Deni, jenazah Olo akan dikebumikan di pekuburan Taman Eden di Tanjung Morawa Medan. Karena sebelumnya tempat peristirahatannya sudah disiapkan Olo sendiri sejak jauh hari. “Tapi kapan dikebumikan masih akan dibicarakan seluruh keluarga dan kerabat di rumah duka,” katanya.
Sementara itu jenazah Olo Panggabean dibawa ke rumah duka Jalan Skip Medan pantauan wartawan SIB di rumah duka, seribuan pelayat telah menunggu kedatangan jenazah sejak siang hari di rumah duka.
Ribuan masyarakat pun berdatangan silih berganti memasuki rumah duka menyalami para keluarga atau hanya sekedar menyaksikan dari luar untuk terakhir kalinya. Sementara para pendeta dari Gereja GKPI melakukan ibadah dan memberi kata-kata penghiburan kepada keluarga.
Suasana di sepanjang Jalan Skip pun terlihat dipadati ratusan kendaraan para pelayat yang parkir. Puluhan bunga papan turut berduka cita pun mulai terpasang di sepanjang jalan dan para anggota IPK terlihat sibuk membantu pengaturan arus lalulintas di kawasan itu. (M3/M-17/d)

Komentar