Memahami tanda-tanda indera keenam pada diri kita


Tanda-tanda bahwa kita sebenarnya punya indera keenam namun belum terasah adalah :


Pertama adalah kita penah mengalami mimpi yang kemudian menjadi kenyataan, mimpi tersebut sebenarnya adalah pandangan kita masa yang belum terjadi. Indera keenam kita yang mungkin kalah dengan nafsu duniawi, hanya bisa memperingatkan kita melalui otak dan mewujudkan peringatan tersebut lewat mimpi.

Kedua, pernah merasakan ada sesuatu di dekat kita padahal waktu itu kita sendiri, itu pertanda waktu itu kita memang tidak sendiri, sebenarnya ada makhluk lain yang mungkin lebih dari satu, berada di dekat kita. mereka sebenarnya ingin bertutur sapa dengan kita, namun kebanyakan dari mereka justru mempermainkan perasaan kita.
Hingga kita jadi merinding, nah merinding itu sebenarnya adalah wujud dari proteksi alamia kita melalui aura yang mengusir tamu yang tak diundang tadi, semakin besar keberanian kita, maka semakin kuat aura kita mengusir mereka, dan rasa merinding tadi pun semakin menghilang.

Ketiga, pada keadaan tertentu kita merasa ada seseorang/ sesuatu yang memeprhatikan kita, namun setelah ditengok..tidak ada siapapun. Ini apa? Bahwa kita sebenarnya sedang diperhatikan oleh sesuatu, mungkin sanak keluarga yang telah tiada, tetangga kita dari alam lain, ataupun para pengelana yang sedang singgah di dekat kita. bisa juga sihir jahat yang memang di kirim untuk kita dan lain sebagainya.

Keempat, Dejavu. Artinya seolah-olah pernah mengalami sesuatu moment padahal moment tersebut baru terjadi sekali itu. Yang satu ini sebenarnya adalah bakat istimewa. Beberapa kali saya mengalami hal ini. awalnya saya tidak percaya, namun setelah saya mengalami hal luar biasa yang maaf, cukuplah saya yang mengetahuinya, akhirnya saya menjadi luluh dan yakin bahwa dejavu adalah indera keenam. Meski dalam sebuah literatur yang pernah saya baca ppara hali neurologi mengatakanbahwa dejavu adalah kelaina otak yang berpotensi sebagai tanda-tanda kanker, namun, ilmu pengetahuan tidak bisa disejajarkan dengan ilmu jiwa, manakala bila iptek mengatakan dejavu mengatakan dejavu adalah kelainan otak yang sebagi berpetensi sebagai gejala kanker..dan lain sebagainya..
Ilmu jiwa mengatakan dejavu adalah bagian dari visi supranatural yang bocor, yang seharusnya tidak keluar…namun terpaksa keluar oleh kekuatan bawaan seseorang, yang membentuk sebuah perasaan yang tidak asing lagi bagi kita.
Padahal, senyatanya kita baru mengalami sekali itu. Perasaan tersebut berasal dari pandangan kita sendiri. sebenarnya peringatan akan tibanya hari itu (saat dejavu kita rasakan) telah tertangkap oleh indera keenam, indera tersebut sebenarnya mencoba untuk menginformasikan pada kita, namun gagal.
Sehingga saat kita benar-benar mengalami hal tersebut, perasaan akan visi tadi meluap-luap hingga kita merasa mengalami suatu kejadian dua kali. Kesimpulannya, dejavu berati kehendak bebas sang idera keenam untuk menetukan pilihannya, ia tidak mau di kontrol oleh hukum alam, dan ia menunggu sang pemilik untuk melatih dan membabaskannya dari tabir belenggu.

Kelima, saat kita memperhatikan sesuatu tanpa berkedip, kita akan menangkap cahaya yang menyelimuti benda tersebut, namun setelah diamati kembali, cahaya tadipun lenyap. Untuk sekedar diketahui bahwa cahaya yang menyelimuti benda padat dalam pandangan kita tersebut adalah aura/prana yang menyelimuti benda itu.

Keenam, pernah melihat sekelebat bayangan, begitu nyata, namun setelah disadari, ternyata tidak ada apapun disekitar kita. Saya rasa pada bagian ini bukan karena diakibatkan ilusi optik atau gangguan mata yang diakibatkan pada posisi tubuh terhadap letak pandangan, namun sekelebat bayangan tadi memanglah tetangga kita yang sedang numpang lewat, bila pembaca adalah salah satu pemilik indera keenam yang mumpuni, anda pasti tau maksud penulis, dan anda pun pasti juga tahu, terkadang kamar kita adalah jalan pintas atau jalur masuk ke rumah mereka, dan terkadang dan kebanyakan anda pasti kesal, jika kamar mandi atau toilet kita dijadikan dapur oleh mereka.
Munculnya sekelebat bayangan tadi sebenarnya adalah visi kita yang berasal dari celah yang dimiliki oleh tabir penghalang dari indera keenam. Karena di saat pikiran kita kosong, keinginan akan nafsu dan keduniawian pun ikut kosong, sehingga tabir yang menyelimuti indera tersebut juga sedikit memiliki celah, contoh kecilnya, saat kita nonton tv, dan kurang asik dengan acaranya, saat melamun, saya sedih, saat bosan dan lain-lain, sekelebat bayangan itu tak akan muncul bila pikiran kita tidak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan tadi.

Ketujuh, ketika kita pada sebuah kesempatan pernah pertama kali bertemu dengan seseorang, kita merasakan ketidaksukaan/kecocokan yang bersahabat, meskipun kita belum mengenal orang itu. Hal ini disebabkan karena adanya alarm tak terlihat dari indera keenam.
Aura yang kita miliki akan menyatu dengan aura orang yang betemu dengan kita, disaat penyatuan aura tersebut, bila bisa melihat, akan terjadi interaksi, bila kita memiliki kecocokan, maka warna aura tersebut akan berubah dan melebur sehingga muncul kesan yang hangat dan nyaman… seperti terasa sangat bersahabat, dan bila sebaliknya, maka akan terjadi tolak-menolak layaknya medan magnet hingga kita mersakan gerah dan kurang nyaman, jadi, bila anda merasa tidak suka dengan orang yang belum kita kenal, maka bisa jadi orang tersebut juga merasakan hal yang sama, hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan kita bahan pertimbangan untuk mencari pasangan hidup atau rekan bisnis.

Kedelapan, pernah mengalami mati suri. Fenomena mati suru sebenarnya adalah aksi gagal jantung sementara, karena kondisi tertentu, jantung yang tadinya berhenti sejenak akhirnya bisa berdetak kembali, lepas dari unsur ilmiah, mati suri adalah anugrah serta keajaiban.

Kesembilan, merasakan akan kehadiran seseorang atau sesuatu padahal belum ada tanda fisik akan kedatangan tersebut.

Yang terakhir dari yang saya tulis disini, meski sebenarnya masih ada tanda-tanda yang lainnya, seperti pandangan-pandangan kita tentang sebuah peristiwa disertai rasa pening, keyakinan yang teramat kuat tentang siap pencuri barang yang hilang, keyakinan kuat tentang letak posisi suatu benda yang bahkan kita tidak tau benda apa yang ada di situ.

Bila tidak kita merasakan satupun dari kriteria diatas, berati indera keenam kita benar-benar tertutup oleh urusan duniawi, mugkin juga masalah keyakinan kita, atau faham idealis yang kita anut… ruginya, karena kita kehilangan salah satu dari hak milik kita itu.

sumber :
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/20/memahami-tanda-tanda-indera-keenam-pada-diri-kita-526216.html

Komentar